JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PEMERINTAH PROVONSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 WIROSARI
Jalan Gajahmada Nomor 144, Kec.
Wirosari, Kab. Grobogan Kode Pos 58192 Telp (0292) 761543
locomotor.smkn1wirosari.sch.id
PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA
MELALUI SISTEM PERSONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI
DI SMK N 1
WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN
Agus Setyasari
agussetyasari98@guru.smk.belajar.id
ABSTRAK
Permainan sepak bola adalah salah satu olahraga
yang di lakukan oleh peserta
didik dalam pembelajaran
pendidikan jasmani dalam hal ini
adalah teknik dasar passing bawah sepak bola merupakan salah satu materi yang harus di berikan kepada
siswa dalam rangka meningkatkan
pemahaman, pengetahuan dan aplikasi lansung dengan kemampuan yang di
miliki oleh peserta didik , kondisi
serta membangun kesehatan baik jasmani dan rohani maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan passing sepak bola melalui sistem personal pada Peserta Didik kelas XI di Smk
N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan metode dalam penelitian ini mengunakan diskriptif kuantitatif dengan bentuk
penelitian tindakan kelas olahraga.
Berdasarkan hasil penelitian peserta didik dapat meningkatkan passing bawah sepak bola melalui sistem personal di
kelas XI di Smk N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan pada siklus I nilai rata-rata yang di peroleh pada Siklus I ini adalah terdapat 27 peserta didik tuntas dengan persentasi 75 % dan 9
peserta didik yang belum tuntas dengan
persentasi 25 %, dan di lanjutkan ke Siklus II dengan ketuntasan diatas 75 % sesuai KBM terdapat 36 peserta didik
yang tuntas dengan persentasi 91 %
tuntas masih ada 5 peserrata didik
atau 9 % yang belum tuntas, adapun
nilai ketuntasan dalam pelajaran
penjas sesuai KBM yang ada di sekolah adalah 75 Pembelajaran personal sistem memang sangat berpengaruh untuk memberikan kontribusi pada saat proses pembelajaran sepak bola
khususnya passing bawah sepak bola.
Kata Kunci. Passing
Bawah Sepak Bola, Sistem Personal
PENDAHULUAN
Sepak bola merupakan sebuah olahraga
yang sangat di gemari oleh peserta didik khususnya
di Smk N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan dimana sebuah sekolah yang sepak bolanya selalu menjadi olahraga unggulan di ekstrakulikuler sepak bola
dalam satu minggu 3 kali di adakanya
latihan
Pendidikan jasmani merupakan salah satu
Pembelajaran yang merupakan sebuah langkah
awal guna untuk mencapai sebuah levil yang di harapakn dalam hal ini, Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2015) Pembelajaran
merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar, agar mampu
meningkatakan kemampuan dalam segala factor.
(h: 297) adanya perubahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu, Sejalan dengan itu
Rusman (2014) menyatakan bahwa
pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain (h
:1) Dari berbagai
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menjadi
satu kesatuan di dalam pendidikan,
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan guru atau individu yang satu dengan individu yang
lainnya, dalam hal ini pembelajaran
yang dilakukan di sekolah juga mempunyai tujuan tertentu, adapun tujuan dalam pembelajaran yang dilakukan di
sekolah tersebut dimulai dari tujuan umum sampai ke tujuan khusus, sepak boal bagian penting dalam meningkatkan
aspek koknitif, afektif dan psikomotor
Menurut
Luxbacher (2016: h: 1) menyatakan bahwa “sepak bola merupakan sesuatu
yang umum diantara orang-orang dengan
latar belakang dan keturunan
yang berbeda-berbeda, sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang
ekonomi, politik, kebudayaan, dan agama”. Sepak bola pada dasarnya merupakan
olahraga yang memainkan bola dengan menggunakan kaki, permainan sepak bola memiliki
tujuan dalam permainannya yaitu untuk mencetak gol sebanyak
banyaknya dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan untuk mencapai sebuah
kemenangan. Sepak bola sendiri juga
memiliki beberapa teknik dasar sepak bola yang sering di lakukan oleh setiap pemain diantaranya adalah passing. Passing merupakan salah satu teknik yang mendasar agar tercapainya suatu permainan sepak
bola, passing disebut juga sebagai
teknik ataupun cara memindahkan bola
dari satu tempat ke tempat yang lain, selain itu passing juga salah satu
teknik dasar sepak bola yang dilakukan dengan cara yang tidak begitu mudah dan sulit bergantung bagaimana kemampuan
keterampilan seseorang dalam menguasai teknik
dasar tersebut.
Berdasarkan pengamatan peneliti dan komunikasi awal dengan pengajar, pada saat proses pembelajaran sepak bola mengenai passing yang ada di Smk N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan berlangsung terdapat beberapa hal yang menjadikan suatu proses pembelajaran tersebut terlihat tidak efektif dan efisien dalam pelaksanaannya, selain itu juga ada beberapa aspek pendukung proses pembelajaran yang tidak maksimal dalam fungsinya, hal ini tentu saja belum mencapai kriteria yang dapat dikatakan baik secara umum jika dilihat ataupun diamati dari proses pelaksanaannya karena terjadi beberapa faktor yang mempengaruhi terdapat di dalamnya, untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang terdapat di dalamnya guna menciptakan pembelajaran yang baru dan menjadikan pembelajaran sebagai tolak ukur kemampuan peserta didik dalam rangka ukur kemampuan peserta didik dalam rangka peningkatan kemampuan dan pengetahuan terkait dengan bermain sepak bola,
Model sistem personal agar siswa selalu senang dan bahagia ,menurut
Rusman (2016: 202, h : 43) adalah
bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen. Pembelajaran sistem personal menuntut guru untuk dapat mengelola kelas dengan
efektif pada saat menyampaikan materi
sesuai dengan prinsip dasar sistem pembelajaran sistem personal tersebut.
Menurut Slavin (2010: h: 153) “sistem personal merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif”. Dengan adanya
model ini guru akan lebih kreatif dan analisis Kemudian Miftahul Huda (2014: h: 204) “sistem personal merupakan salah satu
strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa
kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik
yang berbeda-beda saling
bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran”.jika jumlah peserta didik lebih dari 30 maka langkah
terbaik guru mengunakan hal seperti membagi klompok kecil dan
inisiatif dalm proses pembelajaran
Sedangkan Menurut isjoni (2016: h: 71)
sistem personal “merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada
adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal”.sistem personal juga merupakan tipe yang dalam pelaksanaannya tidak begitu mudah dan
tidak juga begitu sulit tergantung bagaimana
sesorang dapat memahami
tipe tersebut,
Menurut Bloom (dalam Agus Suprijono 2016, h: 6) mengemukakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (menilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi), dan rountinized. Domain psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, social, manajerial, dan intektual. Menurut Abdurrahman (dalam Asep Jihad 2008, h: 14) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar juga merupakan suatu perangkat keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut dapat berupa bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja. Seorang siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai Tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional, Sepakbola akan selalu berkembang terus menerus mengikuti zaman yang ada baik itu bagaimana proses latihanya, proses pertandinganya, dan proses peraturanya, didalam sepakbola setiap pemain harus memiliki skill yang mumpuni baik itu fisik, teknik, taktik dan mental dan memiliki sebuah permainan yang modern serta terobosan – terobosan yang berkarakter.
Menurut ( Ahmad Atiq, 2018, h: 3) Dalam
perkembangannya permainan sepak bola
sangatlah menarik untuk diikuti, permainan sepak bola merupakan suatu olahraga yang modern
dikarenakan sesuai dengan perkembangan zaman. Sepak bola juga salah satu olahraga yang banyak digemari dan
diminati baik secara langsung atau pun tidak
langsung di seluruh dunia. Menurut Luxbacher (2016, h: 1) “Sepak bola
dikenal sebagai “Bola Kaki” hampir di
seluruh dunia, sepak bola merupakan olahraga nasional hampir di seluruh negara di Asia, Afrika, eropa, dan
Amerika Selatan”. Kemudian Menurut Feri Kurniawan
(2011: 49) sepak bola adalah permainan bola yang sangat popular dimainkan oleh dua tim, yang masing masing
beranggotakan sebelas orang, Passing merupakan suatu teknik dasar dalam
memindahkan bola dari satu
tempat ke tempat yang lainnya
pada permainan sepak bola yang mutlak untuk dipahami dan dimengerti.
Mengapa bisa dikatakan demikian
bagi permainan sepak bola, karena passing juga merupakan salah satu
kunci ataupun inti dari permainan sepak bola, jika seseorang baik dalam
melakukan passing maka dalam melakukan permainan sepak bola pun akan
mengalami hal yang mudah. Passing juga sering disebut sebagai teknik
mengoper bola,
Menurut Rachmat Fadillah (2009, h: 25)
“teknik mengoper bola adalah teknik yang dilakukan
dengan menggunakan anggota
kaki (kecuali kipper yang bisa menggunakan
tangan kaki dalam pelaksanaannya) untuk memberikan bola ke pemain lain dalam satu tim”. Sedangkan Marta Dinata
(2007, h: 6) mengumpan dalam permainan sepak
bola dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan kaki bagian luar,
bagian dalam, ujung kaki, dan
punggung kaki, Berdasarkan beberapa pendapat di atas passing dapat di artikan
sebagai suatu teknik dasar memindahkan bola dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan merupakan teknik dasar yang sangat berharga
dan penting untuk melakukan permainan sepak bola,
Sepakbola akan selalu berkembang terus menerus mengikuti
zaman yang ada baik itu bagaimana proses latihanya, proses pertandinganya, dan proses peraturanya, didalam sepakbola setiap
pemain harus memiliki skill yang mumpuni baik itu
fisik, teknik, taktik dan
mental dan memiliki sebuah permainan yang modern serta terobosan – terobosan yang berkarakter.Menurut ( Ahmad Atiq, 2018, h: 3) Dalam
perkembangannya permainan sepak bola
sangatlah menarik untuk diikuti, permainan sepak bola merupakan suatu olahraga yang modern dikarenakan sesuai dengan perkembangan zaman. Sepak bola juga salah satu olahraga yang banyak
digemari dan diminati baik secara langsung atau
pun tidak langsung di seluruh dunia. Menurut Luxbacher (2016, h: 1) “Sepak bola dikenal sebagai “Bola Kaki” hampir di
seluruh dunia, sepak bola merupakan olahraga
nasional hampir di seluruh negara di Asia, Afrika, eropa, dan Amerika
Selatan”. Kemudian Feri
Kurniawan (2011: 49) sepak bola adalah permainan bola yang sangat popular
dimainkan oleh dua tim, yang masing masing
beranggotakan sebelas orang.
METODOLOGI
Berdasarkan beberapa pendapat teori di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas pembelajaran di dalam kelasnya, dengan jalan merancang, melaksanakan, dan melakukan refleksi pembelajaran. Secara umum menurut Suharsimi Arikunto dkk, (2016:42) prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat dilihat ataupun digambarkan sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian ini disajikan
dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang dirancang
dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengemukakan data baik melalui
observasi maupun di online Kemudian data yang telah diperoleh dalam
penelitian ini adalah data tentang
hasil belajar peserta didik dan kemampuan atau kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Data-data hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
Hasil Siklus I
Pada tahap Siklus I yang telah di laksanakan di Smk
N 1 Wirosari Kabupaten Grobogan terdapat
klasifikasi ketuntasan pada tabel berikut ini:
Tabel 1 Hasil Pembelajar Peserta Didik Siklus I
Predikat |
Interval Nilai |
Banyaknya Peserta
didik |
Presentase |
Keterangan |
A |
90-100 |
6 |
16 % |
TUNTAS |
B |
80-89 |
11 |
30 % |
TUNTAS |
C |
75-79 |
10 |
27 % |
TUNTAS |
D |
50-70 |
9 |
25 % |
BELUM TUNTAS |
Adapun tabel I di atas
dengan hasil yang telah di peroleh pada saat melakukan pra siklus dengan ketuntasan 75
sesuai BKM terdapat 27 peserta didik yang tidak
tuntas dan 9 siswa yang tuntas
dengan persentasi 25%
Tabel 2 Hasil Pembelajar Peserta Didik Siklus II
Predikat |
Interval Nilai |
Banyaknya Peserta
didik |
Presentase |
Keterangan |
A |
90-100 |
6 |
16 % |
TUNTAS |
B |
80-89 |
12 |
33% |
TUNTAS |
C |
75-79 |
13 |
36 % |
TUNTAS |
D |
<75 |
5 |
9 % |
TIDAK TUNTAS |
Adapun tabel di atas dengan hasil yang telah di peroleh pada saat melakukan siklus II dengan ketuntasan 75 sesuai KBM
terdapat 37 peserta didik tuntas 92 % artinya sistem personal
mampu mendorong kemampuan dan pengetahuan peserta
didik untuk selalu belajar
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. (2008).
Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Anderson, R. H.
1987. Pemilihan dan
Pengembangan Media
untuk.
Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka
Prastowo Andi. (2012).
Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Agus Mahendra, (2000). Senam. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
2009. Pola Gerak Dalam Senam 1. Jakarta: CV Ipa Abong Arsyad,
Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Atiq, Muhammad Ali,Kumbul
Selamet, Mimi Haetami 2019 Sepak Bola Untuk Pemula Pola Latihan Sepak Bolacakrawala Cendekia,Bekasi
2018 Pengembangan Model Latihan
Teknik Dasar Sepak Bola Berbasis
Bermain Untuk Atlet Pemulausia 8-12 Tahun, Sidoharjo, Zifatama
Dadan Heryana dan Giri Verianti.
(2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD-MI Kelas V. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta. Husdarta dan M. Saputra, Yudha. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Teoridan Peraktik 1. Jakarta: Erlangga.
Pribadi,
Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian. Rakyat. Purwanto. (2013). Evaluasi
Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosdiani, Dini. (2013).
Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta, CV.
Rachmawati. Tutik.
(2015). Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik.
Yogyakarta: Penerbit
Gava Media.
Reker, G.T. (1997). Personal meaning,
optimism, and choice: Existential predictors of depression in community and institutional elderly. Vol.37, Iss.
6; pg. 709, 8 pgs. Diakses pada 24 Desember 2014, dari www.proquest.com
Syaiful
Sagala.2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung,CV. Alvabeta.
Sudjana, Nana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyanto. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak.Jakarta.Derpartemen. Pendidikan
dan Kebudayaan DKI Jakarta
Slavin, R. E. (2005). cooperative learning teori, riset
dan praktik. Bandung: Nusa Media. Slavin, R. E. (2010).
Cooperative Learning Teori,
Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa
Media
Posting Komentar