Pemerintah kecamatan Wirosari pada peringatan HUT RI KE-79, menyelenggarakan kegiata karnaval budaya untuk mengisi dan memeriahkan hari kemerdekaan indonesia ke-79, kegiatan karnaval di laksanakan pada tanggal 21-24 Agustus. Rute karnaval di awali dari lapangan kawedan kecamatan Wirosari di lanjut mengitari kawasan wirosari lalu kembali lagi ke lapangan kawedanan kecamatan wirosari sebagai rute akhir karnaval. Para warga kecamatan Wirosari sangat berantusis dalam mengikuti jalannya kegiatan karnaval hingga memenuhi setiap rute perjalanan. Tidak hanya warga kecamatan Wirosari saja yang menyaksikanjalanya kegiatan karnval, tetapi juga banyak orang-orang dari luar daerah Wirosari ikut menyaksikan berlangsungnya kegiatan karnaval, karena kegitan tersebut adalah kegiatan yang sangat di tunggu-tunggu di setiap tahun-nya.
Kegiatan karnaval bisa menjadi salah contoh kegiatan yang sangat positif dalam mengisi kemerdekaan, karena selain menjadi simbol cinta kita terhadap tanah air kegiatan karnaval bisa menjadi wadah untuk menyalurkan kreatifitas didalamnya. Selain itu, karnaval budaya yang di laksanakan kecamatan Wirosari dapat menjadi wadah untuk menyalurkan dan melestarikan budaya setempat serta budaya berbagai budaya yang ada di indonesia. Hari pertama karnaval atau tangal 21 Agustus 2024 merupakan karnval budaya khusus untuk jenjang sekolah PAUD/TK, SD/MI, dan SMP/MTS. Hari kedua atau tanggal 22 Agustus 2024 khusus untuk jenjang sekolah SMA/SMK dan untuk umum.
Pada tanggal 22 Agustus 2024 atau hari kedua karnaval, SMK Negeri 1 Wirosari turut serta dengan menampilkan kesenian dengan tema”Buto Cantik” di padukan dengan tarian daerah Gedruk Rincing. Di barisan depan ada tiga orang membawa spanduk kontingen SMK Negeri 1 Wirosari, di belakangnya ada enam orang membawa bendera merah putih dan enam orang membawa logo jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Wirosari. Semua serentak mengenakan kostum untuk menarik perhatian para warga warga yang menyaksikan. Selain itu ada juga yang memakai kostum buto ijo di temani timun emas yang cantik sesuai dengan temanya yaitu”Buto Cantik”. Ada juga yang memakai kostum raja dan ratu yang di kawal prajurit yang membawa bendera. Di belakang barisan tersebut ada satu mobil yang di hias membawa ogoh-ogoh buto ijo yang seram sehingga menyita perhatian para penonton yang menyaksikan. Para guru yang mendapingi serta mengikuti karnaval memakai kostum serba hitam di tambah dengan rok rafia hitam di padukan dengan caping serta kalung berwarna emas.
Penampilan yang paling menyita perhatian para penonton adalah penampilan dari tarian Gedruk Rincing, karena gerakan serta kostumnya yang sangat memukau. Tarian Gedruk Rincing menggambarkan sosok penjaga setia Gunung Merapi yang senatiasa menjaga alam, siapa yang ingin merusaknya maka akan berhadapan dengan-nya dan akan mendapat balasanya. Biasanya tarian ini di lakukan oleh penari putra, namun visual berbeda ingin di tunjukan lewat karnaval ini, yaitu tarian ini di lakukan oleh perempuan. Tarian ini dapat di bawakan oleh penari perempuan dengan baik bahkan mendapat banyak apresiasi dari banyak penonton yang menyaksikan.
KARYA: FAHROZI UTOMO (XI TKJ 1)
Posting Komentar